Penyebab Pinjaman Amartha Ditolak dan Cara Mengatasinya di 2025
Amartha, sebagai salah satu platform fintech terkemuka di Indonesia, telah menjadi pilihan banyak pelaku usaha mikro dan kecil untuk mendapatkan akses pembiayaan. Dengan misi meningkatkan inklusi keuangan, Amartha menawarkan pinjaman yang mudah diakses. Namun, tidak sedikit pengajuan pinjaman yang ditolak. Mengapa ini bisa terjadi? Berikut adalah penyebab umum penolakan pinjaman di Amartha dan cara mengatasinya agar peluang persetujuan lebih besar.
1. Formulir Pengajuan Tidak Lengkap
Kesalahan pertama yang sering terjadi adalah tidak mengisi formulir dengan lengkap. Informasi yang dimasukkan harus akurat dan sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Misalnya, jika Anda melewatkan bagian rincian usaha atau tidak mencantumkan pendapatan bulanan, tim Amartha akan kesulitan menilai kelayakan Anda sebagai peminjam. Hal ini dapat berujung pada penolakan.
Tips:
Periksa kembali formulir sebelum mengirimkan.
Pastikan semua kolom terisi dengan benar.
Konsistensi data adalah kunci agar formulir Anda dapat diproses dengan lancar.
2. Persyaratan Dokumen Tidak Lengkap
Amartha memerlukan dokumen pendukung seperti KTP, NPWP, dan bukti penghasilan untuk proses verifikasi. Jika ada dokumen yang tidak dilampirkan atau tidak sesuai standar, pengajuan Anda kemungkinan besar akan ditolak.
Contoh Kasus: Seorang pemohon lupa melampirkan surat keterangan usaha (SKU) atau slip gaji terbaru. Akibatnya, tim Amartha tidak dapat memverifikasi status usaha maupun pendapatan mereka.
Tips:
Siapkan dokumen sesuai persyaratan.
Pastikan dokumen seperti KTP masih berlaku.
Perbarui dokumen keuangan agar sesuai dengan kondisi terkini.
3. Lokasi di Luar Jangkauan Operasional Amartha
Amartha memiliki cakupan wilayah tertentu untuk operasionalnya. Jika Anda berada di luar area tersebut, survei dan verifikasi lapangan tidak dapat dilakukan, sehingga pinjaman otomatis ditolak.
Contoh Kasus: Seorang peminjam dari daerah terpencil yang belum masuk dalam wilayah operasional Amartha tidak bisa melanjutkan proses pengajuan.
Tips:
Cek cakupan wilayah layanan Amartha melalui situs resmi.
Hubungi layanan pelanggan untuk memastikan lokasi Anda.
Jika di luar wilayah, cari alternatif platform pinjaman yang mencakup daerah Anda.
4. Hasil Survei Lapangan Tidak Sesuai
Amartha melakukan survei lapangan untuk memverifikasi data yang Anda cantumkan. Jika hasil survei menunjukkan ketidaksesuaian, pengajuan Anda dapat ditolak.
Contoh Kasus: Pemohon mengaku memiliki omzet usaha Rp10 juta per bulan, tetapi survei lapangan menunjukkan omzet yang jauh lebih kecil. Hal ini menimbulkan keraguan tentang kemampuan mereka melunasi pinjaman.
Tips:
Sampaikan informasi yang jujur dan apa adanya.
Jika ada perubahan usaha, jelaskan dengan detail kepada petugas survei.
Sertakan bukti pendukung seperti laporan keuangan atau kontrak bisnis.
5. Kemampuan Pembayaran (Source of Repayment) Tidak Memadai
Amartha menilai kemampuan Anda membayar pinjaman melalui Debt Service Ratio (DSR). Jika pendapatan Anda tidak mencukupi untuk membayar cicilan, pengajuan akan ditolak.
Contoh Kasus: Pendapatan bulanan Anda hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, sehingga tim Amartha menilai DSR Anda terlalu tinggi.
Tips:
Hitung rasio DSR sebelum mengajukan pinjaman.
Jika pendapatan belum mencukupi, cari tambahan penghasilan.
Hindari memaksakan diri mengambil pinjaman di luar kemampuan.
6. Masuk dalam Internal Blacklist
Amartha memiliki daftar hitam internal yang mencatat peminjam dengan riwayat buruk, seperti gagal bayar. Jika Anda masuk dalam daftar ini, pengajuan pinjaman otomatis ditolak.
Tips:
Jaga reputasi kredit dengan membayar pinjaman tepat waktu.
Jika pernah masuk daftar hitam, ajukan permohonan penghapusan setelah memperbaiki riwayat pembayaran.
Hubungi Amartha untuk mendiskusikan cara memperbaiki status Anda.
7. Riwayat Kredit Buruk di SLIK OJK
Merangkum dari berbagai sumber, Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK menjadi acuan utama bagi lembaga keuangan dalam mengecek riwayat kredit calon peminjam. Jika catatan kredit Anda buruk, ini dapat memengaruhi keputusan Amartha.
Contoh Kasus: Pemohon memiliki riwayat tunggakan di lembaga lain yang tercatat di SLIK OJK, sehingga Amartha menilai risiko kredit terlalu tinggi.
Tips:
Perbaiki catatan kredit dengan melunasi tunggakan.
Pastikan tidak ada keterlambatan pembayaran pada pinjaman lainnya.
Bangun kembali reputasi kredit Anda dengan pengelolaan keuangan yang baik.
Cara Agar Pengajuan Pinjaman Amartha Diterima
Isi Formulir dengan Teliti: Jangan terburu-buru mengisi data. Periksa kembali sebelum mengirimkan.
Lengkapi Dokumen yang Dibutuhkan: Pastikan semua dokumen telah disiapkan sesuai persyaratan.
Cek Wilayah Operasional: Pastikan lokasi Anda berada dalam cakupan layanan Amartha.
Persiapkan untuk Survei Lapangan: Sampaikan informasi yang jelas dan dukung dengan bukti usaha.
Kelola Rasio DSR: Hitung kemampuan pembayaran Anda untuk memastikan memenuhi kriteria Amartha.
Jaga Riwayat Kredit: Selalu bayar pinjaman tepat waktu untuk membangun rekam jejak yang baik.
Pelajari Kebijakan Amartha: Ketahui lebih dalam tentang persyaratan dan proses pinjaman agar tidak ada kesalahan.
Mengetahui penyebab penolakan adalah langkah awal yang penting. Dengan mempersiapkan diri secara maksimal dan memenuhi semua persyaratan, Anda bisa meningkatkan peluang untuk mendapatkan pinjaman di Amartha pada tahun 2025. Jangan ragu untuk memanfaatkan layanan pelanggan Amartha untuk bantuan tambahan.
Posting Komentar